Jumat, 15 Februari 2013

live in PA Brayat Pinuji






LIVE IN
PANTI ASUHAN BRAYAT PINUJI
 

    SUASANA PANTI ASUHAN BRAYAT PINUJI

Pada mata kuliah Corporate Philosophy kami ditugaskan untuk “live in” dipanti-panti sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti Jompo, atau tempat-tempat sosial lainnya. Kelompok kami memutuskan untuk “live in” dipanti asuhan. Nama panti asuhannya yaitu PANTI ASUHAN BRAYAT PINUJI yang beralamat di Boro, Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Panti asuhan ini terletak disekitar pegunungan Menoreh oleh sebab itu suhu udara dikawasan sekitar panti terasa dingin. Panti asuhan Brayat Pinuji begitu sepi karena jauh dari keramaian kota. Panti Asuhan Brayat Pinuji adalah Panti sosial milik susteran OSF yang dikepalai oleh Sr. Yovina, OSF yang mengurus anak-anak perempuan dari TK hingga SLTA, meskipun untuk anak yang memasuki jenjang SLTA harus tinggal diluar panti separti kos atau asrama. Jumlah anak yang tinggal di PA Brayat Pinuji saat ini adalah 47 anak, 4 anak yang telah lulus SLTA yang sedang ngabdi dengan 2 ibu asuh dan 20 karyawan lain. Anak-anak di PA Brayat Pinuji ini datang dari berbagai daerah. Faktor penyebab anak-anak tersebut dimasukan ke panti asuhan beragam mulai dari orang tua yang tidak lengkap, keluarga kurang mampu, atau keluarga yang bermasalah. Mereka bisa masuk ke PA Brayat Pinuji dengan cara mengisi formulir yang disediakan oleh panti, ataupun dibawa oleh orang yang mengetahui PA Brayat Pinuji. Anak-anak PA Brayat Pinuji bersekolah disekitar daerah panti. Mereka yang masih tinggal dipanti bersekolah disekolah swasta katholik, disamping karena PA brayat Pinuji kepemilikannya oleh susteran juga karena didaerah Boro warga katholik menjadi mayoritas disana. Mulai dari TK anak-anak panti biasanya bersekolah di TK Santa Theresia Marsudirini, kemudian di SD Santa Theresia Marsudirini Boro, SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang. Anak-anak pergi kesekolah dengan berjalan kaki karena antar panti dan sekolah berjarak dekat. Panti asuhan ini menetapkan peraturan mutlak yang tidak boleh dilanggar salah satunya tidak boleh membawa HP.  Setiap anak panti memiliki donatur pribadi atau yang sering mereka sebut sponsor. Sponsor untuk anak panti ini rata-rata dari Negara lain.
Kegiatan anak dipanti sangat terjadwal. Mulai dari bangun pagi mereka dijadwal pukul 04:15 kemudian melaksanakan piket yang telah dibagi. Setelah piket selesai mereka bisa mandi dan bersiap-siap kegereja. Misa digereja dimulai pukul 06:00 hingga 06:30. Pulang dari gereja mereka sarapan pagi lalu berangkat sekolah akan tetapi bagi mereka yang piket membersihkan ruang makan dan cuci piring mereka harus menyelesaikan tugas dahulu sebelum pergi sekolah. Jam pulang sekolah mereka berbeda-beda akan tetapi jadwal pulang sekolah disamakan yaitu makan siang lalu beristirahan. Setelah sore tiba mereka mandi dan mempersiapkan diri belajar. Pukul 19:00 anak-anak makan malam selesai makan mereka piket lalu dapat melanjutkan belajar. Pada saat pukul 21:00 adalah jadwal mereka berdoa malam. Setelah doa selesai mereka bisa tidur.
Semua kegiatan yang dilakukan oleh anak panti dijadwalkan sehingga segala aktifitas mereka teratur. Kebersihan sangat terlihat disana karena saat pertama masuk yang paling terlihat adalah lantainya. Walaupun lantainya masih berupa tegel masa dulu tapi setia tegel seakan bisa kita gunakan untuk bercermin. Itu membuktikan bahwa kebersihan sangat terjaga disana. Akan tetapi sangat disayangkan karena air disana pada saat kami live in keruh, hal ini disebabkan PA Brayat Pinuji menggunakan sistem tadah hujan karena pihak panti tidak mau menggunakan air PAM. Hubungan anak satu dengan anak lain terlihat rukun, meskipun kadang kala mereka bertengkar satu sama lain. Hubungan yang erat sangat kami rasakan saat melihat anak-anak yang sudah lebih dewasa mengurus adik-adik mereka yang baru TK atau awal SD. Saat pagi hari mereka mengatur adik-adik yang masih kecil mulai dari membangunkan, mengawasi mandi, sampai adik-adik yang masih kecil siap untuk kegereja. Kami tidak tahu bagaimana perasaan pribadi anak-anak panti ini, apakah mereka senang hidup dipanti atau tidak. Ketika kami bertanya tentang perasaan mereka, anak-anak itu hanya tersenyum.
Nilai yang ditanamkan di Panti Asuhan Brayat Pinuji yaitu nilai keprihatinan. Mulai dari mereka dilarang membawa HP dan yang lain lagi bagi mereka yang masih mempunyai orang tua dan orang tua mereka menitipkan uang di suster uang hanya bias diambil dua kali dalam satu minggu, akan tetapi bagi mereka yang tidak mendapat uang dari orang tua, mereka tidak bisa mengambil uang saku di suster. Walaupun terkesan kurang adil bagi yang tidak mendapat uang dari orang tua tapi mereka yang mempunyai uang untuk jajan mereka akan membagi makanan yang mereka beli untuk teman-teman mereka yang tidak mendapatkan uang saku. Terkadang ada pula para donatur yang tidak tetap berkunjung dan memberi uang untuk setiap anak, dengan begitu semua anak bisa merasakan jajan disekolah 

nilai yg saya peroleh...

Nilai yang bisa saya peroleh setelah tiga hari hidup bersama anak panti Brayat Pinuji yaitu nilai keprihatinan disaat alat komunikasi canggih banyak beredar anak-anak dipanti ini bisa tertawa bahagia tanpa gadgets. Mereka bisa menyayangi satu sama lain tanpa gangguan SMS atau BBM. Nilai selain itu adalah keikhlasan, keikhlasan untuk menerima keadaan mereka yang kurang diperhatikan orang tua atau bahkan ditinggalkan orang tua tanpa kabar seakan mereka dibuang begitu saja. Andaikan sewaktu kemarin kami boleh tidak live in, saya yakin banyak dari kami yang tidak akan live in. Mereka menerima kehidupan dipanti asuhan meskipun dari senyuman mereka saya melihat suatu kesedihan. Kalau mereka bisa memilih pasti mereka menolak untuk tinggal dipanti asuhan, tapi itu pilihan supaya kelak kehidupan mereka bisa berubah. Mereka menyayanggi teman mereka seperti kakak atau adik mereka, mungkin dengan begitu segala beban atau perasaan sakit mereka bisa tertutupi oleh kebahagiaan tinggal dipanti. Selain itu mereka bisa menghargai apa itu perbedaan, dimana meski mereka bukan saudara kandung tapi mereka saling perduli melebihi orang-orang diluar panti yang berkeluarga lengkap.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar